6 Kandungan Bahan Skincare Yang Sebaiknya Tidak Digunakan Bersama

Setelah membahas kandungan apa saja yang sebaiknya tidak digabungkan dengan retinol, kali ini aku mau membahas tentang kandungan bahan skincare yang sebaiknya tidak digunakan bersama.

Sering kali kita melakukan layering saat melakukan rutinitas skincare, menggabungkan dua hingga tiga produk perawatan kulit dengan harapan kandungan pada skincare-nya dapat membuat kinerja produk perawatan kulit jadi lebih efektif.

Faktanya beberapa bahan perawatan kulit tidak dapat bersatu dengan baik. Mencampur produk tertentu dengan kandungan yang tidak tepat justru dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi dan rasa terbakar pada kulit.

Oleh karena itu, sebaiknya ketahui kandungan bahan aktif apa saja yang tidak boleh digabungkan bersama untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Kombinasi Bahan Aktif Yang Harus Dihindari

Kombinasi Bahan Aktif Yang Harus Dihindari

Penggunaan beberapa bahan skincare secara bersamaan dapat menyebabkan iritasi kulit atau bahkan reaksi alergi pada beberapa orang.

Berikut beberapa contoh kombinasi bahan skincare yang sebaiknya dihindari digunakan bersama:

1. Benzoil Peroksida dan Hidrokuinon

Kombinasi bahan aktif pertama yang sebaiknya dihindari adalah Benzoil Peroksida dan Hidrokuinon. 

Kedua bahan ini memiliki fungsi untuk memudarkan bintik hitam bekas jerawat, namun jika kedua bahan ini digunakan secara bersamaan dapat menggagalkan efek yang diinginkan. 

Menggabungkan hidrokuinon dengan benzoyl peroxide dapat menyebabkan pewarnaan gelap sementara pada kulit. Hindari penggunaan bersama.

2. Benzoil Peroksida dan Salicylic Acid

Benzoil Peroksida dan Salicylic Acid merupakan bahan yang bagus untuk mengobati jerawat. Namun kombinasi keduanya dapat meningkatkan resiko iritasi dan kering pada kulit.

Sebaiknya jika ingin menggunakan kedua kandungan tersebut, gunakan pada waktu yang terpisah untuk menghindari reaksi iritasi pada kulit.

3. Benzoil Peroksida dan BHA

Kombinasi Benzoil Peroksida dan BHA tidak disarankan untuk digunakan bersama-sama, terutama bagi pemilik kulit sensitif.

Benzoil Peroksida adalah kandungan pada skincare yang secara efektif dapat membunuh bakteri penyebab jerawat. Sedangkan BHA, memiliki sifat eksfoliasi yang dapat membantu membersihkan pori-pori dan mengurangi kemungkinan terbentuknya jerawat baru.

Menggabungkan kedua bahan ini dapat meningkatkan resiko iritasi, kulit kering dan sensitivitas kulit.

Baca juga:

5 Kandungan Skincare Yang Harus Dihindari Kulit Berjerawat

6 Rekomendasi Serum Retinol Dari Brand Lokal Untuk Pemula

Kandungan Skincare Yang Tidak Boleh Digabung Dengan Retinol

4. Vitamin C dan AHA

Kedua kandungan skincare ini memiliki manfaat sebagai antioksidan, namun menggabungkan vitamin C dan AHA/BHA dapat membuat pH pada keduanya menjadi tidak stabil karena tingkat keasaman yang terlalu tinggi.

Vitamin C memiliki pH yang rendah, jika digunakan bersama dengan AHA maka efektivitas vitamin C akan berkurang.

Sebaiknya hindari menggabungkan kedua bahan ini, terutama bagi kamu yang sensitif terhadap vitamin C untuk menghindari efek sampingnya yang dapat menyebabkan kulit iritasi.

5. Vitamin C dan Niacinamide

Ternyata menggabungkan vitamin C dan Niacinamide sebaiknya dihindari!  Hal ini dikarenakan vitamin B3 dapat menghilangkan manfaat dari vitamin C. Niacinamide memiliki fungsi seperti vitamin C yang bekerja untuk mengatasi noda bekas jerawat pada kulit. 

Menggabungkan kedua bahan ini justru akan menimbulkan permasalahan kulit baru seperti jerawat, kemerahan hingga iritasi pada kulit sensitif.

6. Niacinamide dan AHA

Niacinamide yang dikenal juga sebagai vitamin B3, adalah bahan pada skincare yang dapat membantu memperbaiki dan menghaluskan struktur kulit. Bahan ini cenderung dapat bekerja dengan baik pada kondisi kulit netral.

Sedangkan AHA dapat membuat pH kulit menjadi sangat rendah. Menggabungkan niacinamide dan AHA dapat menyebabkan kulit kemerahan dan memiliki potensi iritasi.

Tips Layering Skincare Yang Benar

Tips Layering Skincare Yang Benar

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, sebaiknya kamu ikuti tips layering skincare yang benar ini.

  • Lihat Reaksi Kulit

Saat pertama kali menggunakan produk perawatan kulit, sebaiknya jangan langsung melakukan layering pada kulit. 

Tunggu selama kurang lebih satu minggu lamanya sebelum melapisi dengan produk kedua untuk melihat reaksi yang terjadi pada kulit.

  • Cara Menggunakan Produk Oil-Based + Water-Based Products

Jika skincare yang kamu gunakan ternyata berbasis air dan minyak, kamu dapat mengoleskan skincare berbahan dasar air terlebih dahulu sebelum menggunakan skincare berbahan dasar minyak. 

Hal ini dikarena produk berbahan dasar minyak akan membentuk lapisan tipis sehingga produk berbahan dasar air tidak akan mencapai lapisan kulit yang lebih dalam.

  • Gunakan Pelembab

Jika kamu menggunakan produk dengan kandungan AHA, BHA, retinol, dll. Penggunaannya harus diikuti dengan kandungan bahan yang menghidrasi seperti Hyaluronic Acid. gunakan pelembab untuk merawat kulit yang kering akibat bahan-bahan tersebut.

  • Istirahatkan Kulit

Apabila kulit terasa kencang, perih atau kemerahan, sebaiknya istirahatkan kulit dengan tidak menggunakan produk perawatan kulit yang terlalu keras. 

Kamu bisa kembali ke basic skincare dengan hanya menggunakan pembersih wajah, pelembab dan tabir surya.

Penutup

skincare

Dalam merawat kulit, penting untuk memperhatikan kombinasi bahan aktif yang digunakan untuk menghindari iritasi dan reaksi kulit yang tidak diinginkan.

Memahami bahan-bahan yang sebaiknya tidak digabungkan bersama-sama adalah langkah penting untuk merawat kesehatan kulit kita.

Selalu konsultasikan dengan ahli dermatologi untuk menentukan rangkaian produk perawatan kulit yang sesuai dengan kulitmu untuk mendapatkan perawatan yang efektif dan aman, mencapai hasil yang optimal tanpa risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Logo irraoctavia com baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *