Beberapa hari ini tersiar kabar kalau kebakaran hutan dan lahan sedang terjadi di kota Sampit, Kalimantan Tengah. Ini adalah kebakaran hutan dan lahan yang berulang kali yang terjadi di Kota Sampit selama 10 tahun terakhir. Masih teringat jelas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2015 ketika hampir 80% wilayah di Indonesia diselimuti kabut tebal, bahkan negara tetangga seperti malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam juga turut merasakan kabut asap dari Indonesia.
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia masih menjadi isu yang perlu perhatian penuh dari masyarakat luas. Di Kalimantan karhutla kerap terjadi karena pengalihfungsian lahan gambut menjadi lahan lain seperti pertanian, perkebunan, hingga kegiatan lainnya yang dapat mengeringkan lahan gambut. Kalimantan merupakan wilayah di Indonesia yang memiliki lahan gambut seluas 4.500.000 Ha dan tersebar di berbagai daerah.
Lahan Gambut
Secara pengertian lahan gambut merupakan tipe lahan basah yang terbentuk dari akumulasi bahan organik yang mati, terutama tumbuhan, di daerah yang tergenang air atau memiliki kadar air yang tinggi. Proses pembentukan lapisan gambut terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama, hingga terkompresi dan membentuk lapisan gambut yang padat dan kaya akan bahan organik. Ciri khas dari lahan gambut adalah kandungan air yang tinggi dan kondisi lingkungan yang asam.
Indonesia memiliki luasan gambut tropis seluas 13,43 juta hektare sehingga Indonesia menjadi negara dengan luasan gambut tropis terluas di dunia. Lahan gambut di Indonesia tersebar di tiga pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Peran Penting Lahan Gambut
Lahan gambut memiliki peran penting dalam keberlangsungan ekosistem dan keseimbangan lingkungan. Berikut beberapa peran kunci yang dimainkan oleh lahan gambut:
- Penyimpanan Air Dan Pengendalian Banjir
Lahan gambut memiliki fungsi sebagai penyangga alami untuk menyimpan air. Daya serapnya yang tinggi membuat gambut dapat menampung 450-850% dari bobot keringnya. Lapisan gambut yang mengandung air membantu menjaga ketersediaan air selama musim kemarau dan mengurangi risiko banjir selama musim hujan. Ini sangat penting dalam mengatur aliran air dan mengurangi dampak ekstrim cuaca.
- Habitat Untuk Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Beragam flora dan fauna tumbuh dan tinggal di lahan gambut. Beberapa jenis flora sangat berguna untuk masyarakat sehingga perlu dibudidayakan, sedangkan fauna yang tinggal di lahan gambut berperan penting dalam menjaga keberlangsungan hidup ekosistem gambut lainnya.
- Sumber Kehidupan Masyarakat
Lahan gambut dapat menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat lokal. Mereka dapat mengandung hasil hutan non-kayu seperti rotan, bambu, dan tanaman obat-obatan. Masyarakat juga bisa menggunakan lahan gambut untuk berburu dan mengumpulkan makanan.
- Penjaga Perubahan Iklim
Lapisan gambut yang terbentuk dari sisa-sisa tanaman mati mengandung sejumlah besar karbon organik. Lahan gambut dapat berfungsi sebagai penyimpanan karbon alami yang mengurangi konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.
Waspada Kebakaran Lahan Gambut!
Lahan gambut sangat rentan terhadap degradasi dan kerusakan. Pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan, atau kegiatan lainnya dapat mengeringkan lahan gambut dan meningkatkan risiko kebakaran.
Api kecil atau bahkan puntung rokok sekalipun dapat menjadi pemicu kebakaran. Api dapat menyebar hingga lapisan gambut dalam hingga kedalaman 4 meter yang walaupun pada permukaannya api sudah dipadamkan, api pada bagian dalam dapat bertahan hingga berbulan-bulan bahkan menjalar ke tempat lain.
Kebakaran lahan gambut bisa melepaskan rata-rata 55 metrik ton CO2 setiap tahunnya atau setara dengan membakar lebih dari 6.000 galon bensin, tidak hanya itu kebakaran lahan gambut juga dapat mengancam keberlanjutan ekosistem serta kesehatan manusia.
Dampak Kebakaran Hutan Dan Lahan Gambut
Kebakaran hutan dan lahan gambut memiliki dampak yang sangat serius terhadap lingkungan, ekosistem, kesehatan manusia, dan ekonomi. Seperti rusaknya ekosistem, mempercepat berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim, kerusakan infrastruktur, hilangnya ruang hirup warga sekitar akibat asap dan polusi udara, hingga kerugian ekonomi negara.
Apakah Bisa Indonesia Bebas Dari Kebakaran Hutan Dan Lahan?
Meskipun sangat sulit untuk sepenuhnya menghilangkan risiko kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, upaya yang serius dan berkelanjutan dapat mengurangi insiden kebakaran dan mengelola dampaknya dengan lebih baik.
Diperlukan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penggunaan api di lahan gambut, evaluasi terhadap izin-izin yang sudah terbit namun tidak berjalan dengan baik, evaluasi izin yang terburu-buru tanpa adanya kajian lingkungan yang tepat, hingga penegakkan hukum untuk memberikan efek jera.
Dengan komitmen, kolaborasi lintas sektor, dan langkah-langkah konkret, Indonesia bisa mengurangi risiko dan dampak dari kebakaran hutan dan lahan serta menjaga ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk teman-teman yang ingin berpartisipasi dalam menjaga alam bisa langsung intip website https://teamupforimpact.org/ ya!
Insya Allah bisa, asalkan semuanya bergerak bersama untuk melakukan hal-hal yang tidak memicu kebakaran hutan dan lahan ya Mbak. Misalnya kesadaran akan pentingnya hutan dan lahan gambut bagi kehidupan, jadi tidak diubah alih fungsinya. Agar terus bisa memberi manfaat.
Bisa loh Indonesia bebas dr karhutla asal pemerintah hingga masyarakat berkomitmen penuh melestarian hutan dan menjaga lingkungan.
Masyarakat sih sebenarnya tinggal patuh aja sih kalo regulasinya jls. Ini ada aturan jls malah diterabas. Ga ada aturan baru malah lbh bebas. Gini dah jadinya.
Untuk menuju Indonesia bebas dari Karhutla ini butuh kerja sama semua lapisan. Terutama pemerintah harus tegas dalam mengambil keputusan untuk melindungi lahan gambut.
Walau mungkin dalam waktu dekat ini belum bisa menanggulanginya, tetapi harus terus diupayakan meminimalisir karhutla. Yuk bisa melakukannya
Ngeri sekali dampak lahan gambut yang dialihfungsikan. Padahal punya fungsi sebagai pelindung alam. Apalagi permasalahan karhutla juga belum selesai di Indonesia gara-gara lahan gambut yang dialihfungsikan
Sedih ya, karhutla masih sering terjadi di Indonesia
Semoga Indonesia bisa segera terbebas dari karhutla
Aku baru mendengarkan space Pantau Gambut dan terkejut dengan fakta bahwa karhutla ini masalah yang selalu muncul setiap tahun. Memang susah mengendalikan alam, tapi setidaknya dengan kebijakan pemerintah yang tegas, kita bisa mengendalikan aksi manusia yang merusak lingkungan.
Aduh, Kalimantan memang rawan karhutla yah, Mbak. Pemerintah sama rakyatnya memang kudu gercep nanganin nih, terutama memperluas lahan gambut.
Bisa, pasti Indonesia bebas dari Karhutla jika masyarakat bisa memahami tanggung jawabnya dalam menjaga hutan, terutama lahan gambut. Begitu juga pemerintah untuk tidak mudah memberikan izin pembebasan hutan dijadikan lahan industrial.
Bahas tentang kebakaran hutan pernah terjebak juga nih. Pas kunjungan ke Dumai. Dan itu mengerikan. Jarak pandang terbatas, mata perih dan penerbangan ditunda semua jadwalnya. Sejak saat itu sadar bahwa pentingnya untuk ikut terlibat dalam menjaga hutan agar tidak terbakar.
Judul artikel ini sebenarnya pertanyaan yang sulit kalau kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lahan gambut masih rendah. Makanya penting untuk disosialisasikan terus agar semakin banyak orang melek dan sama-sama bekerja menjaga hutan dan lahan gambut ya
Ancaman kebakaran hutan ternyata banyak banget ya, ngeri aja nih Kaya karhutla 2015, sampai2 kegiatan lumpuh. Ngilu abis pandemi eh karhutla, amit2. Kita harus sadar diri jaga lingkungan juga
Wajib dan harus banget merdeka dari karhutla kak. Banyak aspek penting yg menopang kehidupan kita soalny.
Ngeri bangett yaa. dulu pas nggatahu fungsi lahan gambut tuh kayak: yaudah sih kan yang dibakar lahan gambut ini, bukan hutan. Tapiiii pas tahu manfaat dan dampaknya, waduh masa iya kita diemin yak
harusnya bisa. Indonesia bisa bebas dari kebakaran hutan asalkan kepentingan golongan bisa ditekan. kalo hutan kenapa-napa kan dampaknya bisa kemana-mana, banyak orang yang dirugikan.