Belakangan ini, isu perubahan iklim menjadi pembicaraan semua orang. Bagaimana iklim di kota, negara kita bahkan seluruh dunia sedang mengalami perubahan kearah yang kurang baik.
Mulai terasa gak kalau suhu udara dan cuaca suka berubah tidak menentu? Contohnya di Kota tempat aku tinggal. Saat siang hari cuaca terasa gerah, panas terik namun menjelang sore, cuaca tiba-tiba berubah menjadi hujan deras semalaman.
Kalau dulu aku belajar kalau musim hujan akan dimulai ketika memasuki bulan berakhiran -ber, kalau sekarang kayaknya udah gak relevan lagi. Pertengahan bulan Junipun bisa hujan berhari-hari. sedikit banyak perubahan iklim ini dipicu oleh aktivitas manusia.
Penyebab Perubahan Iklim
Ketika hutan mulai digunduli, terjadi kekeringan diberbagai daerah, air laut mulai naik dan gunung es mencair merupakan penyebab perubahan iklim yang diciptakan oleh manusia. Selain itu terdapat faktor lain penyebab perubahan iklim akibat manusia, diantaranya:
-
Mengendarai Kendaran Bermotor
Bensin mengandung banyak polusi kimia termasuk CO2. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer kita, pada 2018, adalah yang tertinggi dalam 3 juta tahun.
-
Sampah
Tempat pembuangan sampah merupakan lokasi pembusukan sampah yang mengandung banyak gas methan.
-
Kulkas
Gas CFC dapat menciptakan kondisi buruk efek rumah kaca 10 ribu kali lebih buruk dari CO2. CFC juga menghancurkan ozon, bagian penting yang berada di lapisan atas atmosfer. Senaywa ini berada dalam alat pendingin di rumah kita.
(Sumber: Tirto)
Cinde Wulung, Hotel Nuansa Bali di Pantai Carita Banten
Hal Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Perubahan Iklim
Banyak gerakan yang dilakukan guna mendukung pencegahan atau mitigasi perubahan iklim. Salah satunya bisa dari hal kecil dan berawal dari rumah. Mulai dari menghemat energi dengan tidak membiarkan elektronik menyala seharian dan mengubah lampu menjadi LED yang lebih hemat energi. Selain itu ada juga hal lain yang dapat dilakukan untuk mitigasi perubahan iklim, diantaranya:
Membiasakan Membawa Kantong Belanja Sendiri
Memasak merupakan hobby yang sedang aku geluti belakangan ini. Setiap kali ke pasar, aku akan membeli beraneka ragam bahan makanan mulai dari sayuran hingga daging-dagingan.
Sepulang dari pasar aku baru menyadari bahwa sampah plastik yang aku bawa pulang dari pasar setiap kali belanja cukup banyak. Hingga akhirnya menumpuk dan berakhir menjadi gunungan sampah.
Semenjak itu aku mulai membawa tas belanja sendiri, serta membawa wadah makanan sendiri kalau aku berniat membeli protein hewani. Pada awalnya memang dipandang cukup aneh oleh orang lain, bahkan sempat disebut ribet. Tapi selama hal itu dapat mencegah perubahan iklim #UntukmuBumiku tercinta, why not?
Gak terasa sudah 10 bulan terakhir ini sampah plastik di rumah udah mulai berkurang. Setidaknya ini merupakan satu langkah kecil yang bisa aku lakukan dari rumah.
Mengurangi Menggunakan Kendaraan Bermotor
Selama pandemi ini rasanya mulai banyak yang menggeluti hobby bersepeda, salah satunya keluargaku. Selain menggunakan sepeda sebagai sarana olahraga, kami juga mulai mengubah bersepeda menjadi gaya hidup.
Semenjak suami bekerja dari rumah, dia jarang sekali keluar menggunakan sepeda motornya. Dia lebih memilih menggunakan sepeda untuk keperluan pribadinya, seperti ke minimarket atau ATM.
Begitu pula denganku. Bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan bukan cuma sekedar olahraga, dengan bersepeda kita dapat mengurangi polusi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
Reuse, Reduce, Recycle
Yaaaps! Salah satu hal yang paling familiar untuk mencegah perubahan iklim iadalah dengan reuse, reduce dan recycle.
Setiap membeli makanan online yang dibungkus menggunakan wadah makanan yang dapat digunakan ulang, aku selalu menyimpan wadah-wadah tersebut. Wadah-wadah itulah yang aku gunakan ketika berbelanja produk hewani di pasar.
Semenjak tahu kalau food waste merupakan salah satu penyebab perubahan iklim, aku selalu berbelanja secukupnya supaya tidak meninggalkan sampah makanan.
Mendaur ulang benda yang ada di rumah menjadi hobby terbaruku. Sadar banget kalau lemariku mulai penuh dengan baju-baju model lama. Dari pada membeli baju dengan model terbaru, aku lebih suka untuk merombak baju tersebut menjadi model kekinian yang cantik digunakan.
Dengan kita mengolah barang yang ada di rumah, kita membantu mengurangi produksi sampah rumah tangga loh!
Pilih Brand Skincare Yang Menerapkan Program Eco Friendly
Tidak dipungkiri saat ini yang namanya skincare sudah menjadi kebiasaan saat ini. Demi memiliki wajah glowing, sering banget kita melakukan 5-10 steps setiap harinya. Namun pernah terpikirkan gak botol bekas skincarenya akan menjadi tumpukan sampah baru selain plastik?
Suka merasa berdosa ketika skincareku waktunya habis. Pernah aku simpan dan menumpuk hingga satu dus besar.
Semenjak itu aku mulai berpikir untuk memilih brand skincare yang juga peduli akan lingkungan. Brand skincare yang memiliki program eco friendly diantaranya The Body Shop, Aysi, SASC, Innisfree, The Bath Box, Bloomka, dll. Selain pengemasannya yang sudah less plastik, mereka juga mengadakan program bring back the bottles.
Program ini berguna sekali untuk kita yang selalu kebingungan ketika mau membuang sampah bekas skincare.
Traveling With Eco Friendly Style
Travelling merupakan hobby yang keluarga kami paling suka. Biasanya kami selalu berpergian menggunakan transportasi umum.
Ketika tiba di kota tujuan, aku lebih suka menikmati suasana kota dengan berjalan kaki. Banyak hal baru yang bisa kita dapati dengan berjalan kaki, masuk ke gang kecil dan menemukan hidden gems yang gak semua orang tahu. Makanya aku lebih suka memilih hotel yang dekat dengan tempat wisata agar mudah dijangkau dengan berjalan kaki.
Aku juga suka bertanya pada pihak hotel mengenai fasilitas penyewaan sepeda. Karena sepengetahuanku beberapa hotel menyediakan penyewaan sepeda untuk digunakan oleh tamunya. Lumayan banget kan mencoba suasana baru dengan bersepeda di luar kota.
Kami juga membawa botol minum sendiri, sebisa mungkin mengurangi sampah botol plastik di tempat yang kami tuju. Berharap banget ada banyak refill station untuk air minum kayak di Luar Negeri agar wisatawan bisa #TimeforActionIndonesia dan berlibur tanpa membuat sampah baru.
***
Sebagai #MudaMudiBumi aku bersumpah untuk lebih memperhatikan bumiku tersayang. Aku bersumpah untuk mengurangi penggunaan kantong plastik di manapun aku berada.
Itulah beberapa hal yang aku dan keluarga lakukan untuk mitigasi perubahan iklim. Aku percaya setiap aksi kecil yang kita lakukan saat ini akan memberikan dampak besar dikemudian hari.
Yuk kita ubah kebiasaan kita menjadi lebih bermanfaat untuk mitigasi perubahan iklim saat ini.