Nasi goreng dendeng lemak Tiarbah merupakan hidangan yang sedang hangat dibicarakan di jagad twitter saat ini, hingga beberapa hari yang lalu nasi goreng yang belum sempat dingin ini kembali memanas. Bukan karena chefnya yang kocak, bukan pula karena sekarang nasi goreng ini mulai buka dibanyak tempat sehingga teman-teman sekalian mudah menemukannya, tapi karena salah satu selebtwit mengomentari utas prinsip nasgor Tiarbah yang menekankan kalau mereka ingin menjaga citarasa gurih lemaknya dengan tidak menambahkan kecap ke dalamnya, dan hanya menggunakan telur orak arik saja, gak bisa didadar atau diceplok.
Bagi yang sering main twitter pasti udah kenal sama chef paling humble sejagad raya, Tiarbah atau nama aslinya Bahtiar Sigar. Chef yang punya sejuta julukan ini baru saja meluncurkan Nasi Goreng Dendeng Lemak yang merupakan signature dish-nya.
Kalau merhatiin pas awal-awal cabang nasi goreng ini dibuka pertama kali di Bandung, banyak yang nge-tweet kalau mereka gak kebagian nasi gorengnya karena porsi yang disediakan cepet banget abisnya, bahkan ada yang memesan hari senin untuk diambil hari rabu. Memang fenomenal sekali kalau dipikir-pikir. Karena penasaran dan juga karena sering banget lihat nasi goreng dendeng lemak ini berseliweran ditimeline twitterku, akhirnya minggu lalu aku memutuskan untuk memesan nasi goreng ini.
Sekedar informasi, menurut rekanan Chef Tiarbah, kalau di Bandung ada Chef Arief memesan nasi goreng dendeng lemak Tiarbah ini gak selebay yang dibayangkan orang-orang, sampai harus pre-order dan ambil nomor antrian segala. Mungkin karena sekarang sistem pemesanan nasi goreng ini sudah bisa dibilang cukup baik dan cabangnya ada banyak di mana-mana, mungkin akan segera merata diseluruh Indonesia, makanya bilang kalau pemesanannya biasa aja. Padahal dulu sempet rame banyak yang gak kebagian. Hehe.
Cara memesan Nasi Goreng Dendeng Lemak Tiarbah
Cara memesan nasi goreng dendeng lemak ini harus melakukan order melalui whatsapp (kalau sekarang udah bisa lewat ojek online), pemesanan dilakukan H-1.
Karena waktu itu aku pesan hari Selasa dini hari (emang gak ada akhlak suami w mesen nasgor dini hari, dibales pulak. wkwk) dan kebetulan dihari Rabu chefnya libur, jadi pesananku baru bisa diambil hari Kamis. Kami sih keluarga ya gapapa, bukan yang ngebet banget harus ada saat itu. Jadi kita ikuti aturannya.
Yang membalas pesan Chef Ariefnya sendiri. Setelah pesanan kita terkonfirmasi, siang hari waktu pengambilan, Chef Arief memberikan totalan dan nomor rekening tujuan. Setelah lunas dan bukti transfer dikirim, baru deh malamnya janian ambil nasi gorengnya.
Oiya, jam buka nasi goreng Tiarbah cabang Bandung ini mulai jam 16.00 sampai jam 19.00, maksimal banget jam 20.00 asal janjian dulu ya.
***
Karena kami pesan dengan metode ambil sendiri (niatnya mau lihat lapaknya, lagi pula lokasinya deket dari rumah), jadi kita ambil ke cabang Sudirman. sesampainya disana kita kebingungan karena jalannya gak muat masuk mobil. Akhirnya nasi goreng diantar ke tempat kami nunggu disebuah mini market. Tapi diantarnya sama yang bantu di sana kayaknya, bukan diantar langusng Chefnya.
Setelah itu kami ke pasar dulu deh, belanja buat makan keluarga. Hehe.
Baca: Pengalaman Belanja Aneka Seafood di Pasar Ciroyom Bandung
Review Nasi Goreng Dendeng Lemak Tiarbah
Waduh, openingnya panjang juga ya. Haha. Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, saatnya makan nasi goreng Tiarbah yang sempat mampir ke pasar dulu.
Nasi goreng yang sempat dicuekin selama 1,5 jam ini, sesampainya di rumah masih tetap dalam kondisi hangat. Sempet khawatir kalau-kalau lemaknya itu berubah (lemak kalau dingin jadi gak enak dan keras), ternyata ketika sampai rumah masih dalam kondisi baik untuk dimakan tanpa perlu dihangatkan.
Nasi goreng dendeng lemak Tiarbah ini mengusung konsep nasi goreng ala Chinese food yang tidak menggunakan kecap, dimasak menggunakan wok baja (kalau gak salah) dengan suhu panas yang tinggi. Sehingga menghasilkan aroma terbakar yang kuat dan menggoda. Jujur ya, selama diperjalanan bawa-bawa nasi goreng ini, aku dan G udah kelaperan banget cium wanginya. Gak sabar pengen coba.
Aku pesan yang pedas banget dan G pesan gak pake pedas sama sekali.
Kalau menurutku yang suka nasi goreng dengan style ini, bumbu nasi gorengnya kurang dikiiiit lagi. Mungkin dibuat light biar rasa dendeng lemaknya yang jadi primadona kali ya. Tapi menurutku kalau ditambah gurih sedikit lagi akan lebih sedap.
Lemak dinasi goreng ini berasal dari jando (basa sunda) atau bagian susu (payudara sapi), kalau ke Bandung dan pernah makan atau lihat Sate Susu atau Sate Jando Gedung Sate, itu adalah bagian payudara sapi ya.
Menurutku penggunaan bahan ini karena bagian jando/susu sapi ini tekturnya mirip gajih/lemak dibagian lain, tapi ketika dimasak bentuknya gak berubah dan gak gampang hancur seperti gajih. Kesimpulannya, jando masih memiliki tekstur dan bentuk ketika dimasak, sedangkan gajih akan berubah jadi minyak.
Untuk penikmat rasa pedas, nasi goreng dendeng lemak ini cocok banget dimakan dengan irisan cabe rawit. Secara lemaknya ini kalau kebanyakan bisa bikin enek dan spaneng (kolestrol tinggi cuy!) jadi bisa dinetralisir dengan rasa pedasnya itu. Ya kalau gak mau pakai cabe rawit atau lebih suka yang polos juga gapapa. Gimana selera lidah aja.
Untuk yang gak kuat makan lemak banyak-banyak atau punya kolesterol, jangan terlalu sering beli nasi goreng ini. Dulu, aku bisa banget makan sate jando di Tegalega 1 porsi sendirian, sekarang makan setengah porsi aja langsung spaneng. Kemarin makan nasi goreng Tiarbah juga spaneng karena dendeng lemaknya banyak banget, gak pelit. Hehe
Tapi ya kalau mau happy-happy karena YOLO ya gapapa.
***
Kesimpulan
Udah kayak skripsi. Hehe.
Nasi goreng dendeng lemak Tiarbah ini enak dan wajar dengan segara ke-viral-annya, Karena merupakan nasi goreng dengan topping lemak pertama yang aku coba (kalau ada yang duluan ya maap, belum pernah coba). Saking viralnya-nasi goreng ini udah ada penirunya.
Oiya, nasi goreng dendeng lemak ini udah enak banget dengan pakemnya atau standarnya yang seperti ini. Gak perlu tambah kecap, karena stylenya yang udah sesuai dengan segala perpaduannya. Kalau mau nambah kecap sendiri di rumah ya gapapa kata chefnya juga. Hihi.
Harga satu porsi nasi goreng dendeng lemak Tiarbah dibanderol seharga Rp25.000, diatas harga nasi goreng abang-abang, dibawah nasi goreng ala resto. Porsinya cukup buat aku yang makannya banyak, G juga bilang kalau porsinya pas! Psst.. Kerupuknya enak banget loh, beda kayak kerupuk biasanya.
Mau coba lagi? Yaaaa jelas. tapi gak dalam waktu dekat sih, sebulan sekali cukup makan perlemakan ini.
Ada yang pernah coba juga? Yuk Sharing!