Bisnis skincare masih menjadi prospek yang cukup menjanjikan bagi para pebisnis yang ingin memulai bisnis. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya brand skincare baru yang bermunculan beberapa tahun belakangan ini.
Pasalnya, tren perawatan tubuh dan wajah terus berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup konsumen.
Saat ini penggunaan skincare tidak hanya terbatas pada konsumen perempuan saja, tetapi juga laki-laki. Kesadaran akan pentingnya merawat kulit membuat target pasar bagi bisnis skincare semakin luas.
Bagi yang ingin mulai berbisnis skincare, sebaiknya perhatikan tips yang akan dibagikan berikut ini agar bisnis semakin laris.
Tips Bisnis Skincare
Saat terjun ke dunia bisnis skincare, tentu saja kita menginginkan bisnis agar berjalan dengan lancar dan laris manis. Untuk itu, bagi para pebisnis wajib cek 6 tips bisnis skincare berikut ini.
1. Riset Pasar
Riset pasar dilakukan sebagai langkah pertama dalam memulai bisnis skincare. Dengan melakukan riset pasar, kita dapat menentukan tren industri terkini serta menentukan target pasar bagi produk yang akan dijual.
Seperti yang kita ketahui bahwa dunia kecantikan terus berkembang, jika ingin bisnis skincare laris, penyesuaian dengan tren terbaru harus dilakukan. Tentukan juga target pasar yang hendak diincar agar pemasaran produk dapat dilakukan dengan efektif.
Cara untuk menentukan target pasar bisa dengan melakukan survei dengan mengumpulkan data demografis dan psikografis seperti usia, jenis kelamin, lokasi, pekerjaan, kebiasaan belanja, kebutuhan atau masalah pada kulit, dan gaya hidup.
2. Branding
Branding menjadi salah satu tips yang penting bagi pebisnis yang akan mulai berbisnis skincare.
Branding adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk membangun dan memperkuat merk atau brand dengan tujuan untuk membangun brand image yang baik, sehingga produk akan dengan mudah dikenal oleh konsumen.
Membangun website resmi juga dapat menjadi salah satu bentuk branding yang baik untuk brand skincare. Dengan kehadiran website resmi, dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk skincare yang kita jual.
3. Berikan Pelayanan Yang Baik
Saat mulai berbisnis, utamakan untuk selalu memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen.
Layanan purna jual, tanggapan dalam menghadapi keluhan, rekomendasi produk, kecepatan respon chat saat berhubungan dengan konsumen merupakan hal-hal yang dapat diperhatikan agar membuat bisnis skincare laris.
Berikan juga penawaran menarik untuk konsumen yang tidak dapat mereka tolak. Penawaran yang diberikan haruslah sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan dan solusi bagi permasalahan yang dimiliki oleh konsumen.
4. Kolaborasi Melalui Media Sosial
Media sosial dapat menjadi alat promosi untuk membangun brand image yang kuat. Contohnya seperti kampanye Dove di aplikasi Tiktok dengan hashtag #TurnYourBack.
Kampanye ini berkolaborasi dengan para influencer dan mengajak pengguna tiktok untuk ‘memalingkan punggung’ pada filter Bold Glamour demi menciptakan #NoDigitalDistortion, di mana sebuah filter dapat memberikan efek buruk bagi penggunanya.
Kampanye yang dilakukan oleh Dove ini merupakan salah satu kolaborasi yang dibuat oleh Dove dengan memanfaatkan kekuatan pengaruh dari influencer yang terlibat.
5. Manfaatkan E-Commerce
Tidak hanya memanfaatkan media sosial, kehadiran platform seperti e-commerce dapat dimanfaatkan untuk membantu memasarkan brand skincare.
Saat ini e-commerce memiliki segmentasi pasar yang sangat besar. Sehingga dapat mempermudah pemasaran produk. Rata-rata perilaku konsumen yang bertransaksi menggunakan e-commerce disebabkan oleh promo gratis ongkos kirim.
Oleh karena itu, pemanfaatan e-commerce untuk bisnis skincare merupakan langkah yang tepat!
6. Cek Ekosistem Digital
Tips terakhir adalah cek ekosistem digital dari bisnis yang kita kelola. Saat ini dunia digital berkembang dengan begitu pesat, apalagi bisnis skincare merupakan bisnis yang sedang diminati oleh para pebisnis.
Semua orang mulai dari influencer hingga dokter mulai berlomba-lomba membuat produk skincare. Disaat yang sama, konsumen akan memilih produk skincare yang familiar dengan kehidupan mereka.
Hal inilah yang harus diperhatikan oleh para pebisnis agar brand skincare dapat dikenal oleh konsumen. Oleh karena itu, Digital Ecosystem Checkup diperlukan untuk mengetahui kondisi ekosistem digital bisnis yang sedang digeluti.
Apa itu Digital Ecosystem Checkup (DEC), yuk simak pembahasannya berikut ini.
Pengertian Digital Ecosystem Checkup
Digital Ecosystem Checkup (DEC) adalah suatu proses pemeriksaan ekosistem digital dari bisnis yang dibuat untuk mengetahui seberapa kuat dan seimbangnya ekosistem digital bisnis tersebut.
Cara kerja Digital Ecosystem Checkup ialah dengan melakukan diagnosis menyeluruh terhadap aset digital seperti searchability, discoverability, credibility, reachability, hingga purchasability. DEC bisa dilakukan dengan berkonsultasi pada digital agency.
Selanjutnya digital agency akan memberikan rekomendasi perbaikan atau fokus apa saja yang diperlukan untuk melihat gambaran suatu bisnis di mata pelanggan secara online.
Dengan melakukan Digital Ecosystem Checkup, diharapkan bisnis dapat berjalan dengan baik.
Kesimpulan
Secara garis besar membangun bisnis agar brand skincare laris manis memerlukan riset pasar untuk menentukan target pasar yang sesuai, branding produk juga diperlukan untuk membangun brand awareness.
Pelayanan yang baik untuk konsumen, kolaborasi di media sosial dengan influencer hingga pemanfaatan e-commerce menjadi tips bisnis yang tidak boleh dilewatkan.
Sempurnakan tips untuk pebisnis dengan melakukan Digital Ecosystem Checkup untuk melihat ekosistem digital dari bisnis yang telah dibuat.
Nah itulah 6 tips yang bagi pebisnis dan brand skincare agar bisnisnya laris.