Hal-Hal Yang Kusesali (curhat)

Pernah gak merasa kayak kok kehidupan berjalan tidak sesuai keinginan? Maunya A malah jadinya B! Mau jadi Arsitek eh malah mentok di Bisnis. Hal-hal kayak gitu sering banget terjadi dikehidupan kita, apalagi Momi yang seorang Libra ini, selalu memohon buat jangan dikasih pilihan, karena plin plannya kacau banget! Haha. Tapi, emang bisa? Namanya juga kehidupan, pasti selalu ada pilihan!

Baca juga: Irra dan Libra: Melihat Karakter Seseorang Dari Zodiak-nya

Ngomong-ngomong soal pilihan, apa aja sih pilihan yang pernah kalian pilih dan malah menyesali kemudian hari? Kalau Momi, kayaknya banyak deh! Namanya juga Libra! Haha. Curhat deh sekalian, ini adalah 3 keputusan yang disesali.

1. Salah Jurusan

Gak tahu deh ya, kayaknya ini problematika dihampir setiap mahasiswa yang sudah memasuki pertengahan semester mau ke akhir. Momi ini baru menyadari kalau salah jurusan itu ketika sudah semester akhir kuliah. Kayaknya gak cocok deh di jurusan ini. Kan ngaco ya?? Haha.

Dulu, ceritanya mau jadi Arsitek. Udah daftar di kampus top di Bandung yang jurusan Arsiteknya ini keren abis. Tapi gak lolos, karena ya tesnya iseng-iseng doang. Sampai akhirnya kuliah Bisnis di Universitas swasta ternama dipinggir kota. Dulu, kuliahnya bareng kambing! Serius ini! Sekarang sih udah keren parah kampusnya, tapi tetap gersang.

Salah jurusan ini agak disesali sampai sekarang. Karena ternyata Momi gak niat-niat banget kuliah Bisnis, walau lulus tepat waktu semua cuma dijadikan pengugur kewajiban aja. Kewajiban orang tua semua anaknya sarjana. Udah. Sedih sih, karena komunikasi dengan orang tua kurang baik yang bikin si anak remaja yang sedang mencari jati diri ini jadi benar-benar kehilangan jati diri. Yah, akhirnya harus meniti hidup lagi sekarang.

2. Keluar dari zona nyaman

Katanya kalau mau berkembang harus keliar dari zona nyaman. Lawan dunia! Tapi frasa itu kayaknya gak berlaku buat Momi. Keluar dari zona nyaman malah zonk! Haha. Pada akhirnya harus mulai lagi dari awal.

Gitu aja terus menerus sampai ketemu zona aman.

Baca juga: 3 Kota Tempatku Merangkai Kenangan

3. Lebih bijak dalam berteman

Hal ini yang paling Momi sesali banget! Jadi dulu ceritanya punya temen deket, deket banget pas SMP, kita sebut sana D. Kita sering barengan kemana-mana sampai les pun kita bareng. Akhirnya kita satu SMA, dia kenalin Momi sama temen sekelasnya, singkat cerita kita jadianlah dan pacaran sampai 3 tahun 10 bulan. Selama itu juga hubungan Momi sama D mulai berantakan. Kita masih suka les bareng, dasar cinta monyet. Momi lebih suka pergi sama si pacar dari pada sama D. Sampai akhirnya kita putus hubungan, karena kita juga gak sekelas lagi. Padahal waktu SMP-pun kita sekelas cuma pas kelas 2 aja.

Semenjak itu, Momi cuma bisa tahu kabar dia dari sosmed aja. Itupun jarang bertegur sapa karena kita kayak orang asing. Sedih banget deh, serius! Kita sama-sama udah menikah tapi gak ada hadir. Akhirnya Momi hanya bisa mengaguminua dari jauh. Huhu. Sedih juga ya.

***

Setidaknya itulah 3 penyesalan yang sangat ingin Momi perbaiki, terutama penyesalan terbesar ketika harus menggadaikan pertemanan demi orang lain. Inilah makanya Momi paling males buat keluar dari Zona Nyaman, karena itu tadi. Belum tentu kita akan mendapatkan kenyamanan seperti yang kita pernah dapat sebelumnya.

Kalau misalnya ada anak muda yang sedang mencari jati diri dan secara entah kenapa bisa tiba-tiba baca tulisan ini. Please, jangan pernah menggadaikan pertemanan hanya demi cinta sesaat ataupun menggadaikan seseorang yang mengerti kalian apa adanya hanya demi kenyamanan sesaat. Jangan!

Kali ini bahasannya cukup sedih ya. Semoga semua yang baca tetap bahagia. Sampai jumpa!

Comments 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *