Pernah terfikirkan tidak sebelumnya kalau dunia akan sedinamis ini? Perkembangan zaman akan secepat ini? Dunia akan berubah digital seperti ini? Untuk orang yang lahir tahun 70, 80, 90-an mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau koran akan mulai tergantikan dengan layar handphone, televisi akan semakin besar dan ramping, handphone akan semakin tipis dan canggih, komunikasi akan semakin cepat dan luas dan berbagai kecanggihan lainnya. Sebagai kaum millenial yang lahir di tahun 90-an fenomena ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kemudahan dalam melakukan apapun. Dulu, komputer cuma digunakan buat mengerjakan tugas dan main Skies aja menghindari monster gunung dan Onet! Sekarang, dipakai main online game yang bahkan masuk ke dalam kategori e-sport di Asian Games 2018. Dulu, komunikasi masih sebatas telfon rumah dan telfon koin, sekarang bisa melalui media apapun! Generasi tahun 90-an masih lebih mending ya dibandingkan dengan generasi tahun-tahun sebelumnya yang benar-benar terbatas teknologinya.
Masih ingat betul ketika internet mulai meng-invasi dunia itu ketika duduk di kelas 1 SMA, SMP udah tahu sih, tapi sebatas perkenalan saja. Punya HP masih layar monokrom dengan bunyi polyphonic. Masuk SMA mulai punya HP berwarna, Nokia 6630 jadi HP pertama yang menemani keseharian pelajar ini sampai akhirnya kamar kebobolan dan HP kesayanganku hilang digondol maling. Gendok rasanya. Waktu itu media sosial yang lagi booming adalah Yahoo Messenger atau kalau yang lebih tuaan lagi MiRC. Saya sih tidak terlalu mengikuti MiRC, karena jarang ke warnet dan takut juga, takut kalau chat sama orang yang gak bener terus kenapa-kenapa. Iya, dulu saya secupu itu. Padahal cuma chat online aja, tapi degdegan nyaaaa… kayak mau langsung ditembak aja. Haha. Tapi rasa takut itu bikin saya lebih berhati-hati dan cukup berguna supaya media sosial saya bersih dari hal-hal negatif.
Kalau zaman sekarang sih gak usah ditanya ya! Media sosial banyak banget! Mulai dari aplikasi chatting, share foto, blogging dan banyak lainnya. Tinggal pilih! Bahkan gak sedikit yang menjadikan media sosialnya sebagai portofolio hasil pekerjaannya. Ketika zaman dulu kalau mau cari kerja harus ribet dengan menyiapkan ini itu, print ini print itu. Sekarang cukup cekrek-edit-upload beres deh! Tapi yang dari dulu dan sampai sekarang harus kita jaga yaitu aturan dalam bersosial media. Apa sajakah aturannya? Cus baca!

- Saring sebelum sharing
Ini aturan paling utama dan paling penting dalam bersosial media! Saring setiap informasi yang didapat sebelum akhirnya menekan tombol sharing. Hal ini untuk menghindarkan kita dari golongan yang suka menyebarkan hoax. Apalagi ini lagi tahun panas politik. Uuu.. lebih baik berhenti dikamu dari pada ikut menyebarkan tapi tidak mengetahui kebenaran dari beritanya. Sama saja dengan menyebar fitnah kan?
- Pikir sebelum posting
Sebelum kita memposting sesuatu alangkah baiknya kalau kita memikirkan dulu reaksi yang akan terjadi karena aksi yang kita buat. Bukan rahasia lagi kalau ternyata banyak yang pada akhirnya menyesal karena posting sesuatu yang bersinggungan dengan Sara, pornografi atau bertentangan dengan norma dan etika yang berlaku. Jangan sampai postingan kita malah merugikan kita dikemudian hari. Patut diingat ya! Zaman sekarang para pencari kerja suka melakukan background check sebelum menerima pegawainya lho. Salah satunya dengan check media sosial calon karyawannya. Sayang dong ya kalau image yang sudah dibangun susah-susah untuk mencapai karir yang gemilang harus rusak sama attitude di media sosial.
Nah, itu dua hal yang paling penting yang harus diperhatikan ketika akan menjadikan media sosial sebagai protofoliomu! Saat ini ekonomi kreatif Indonesia sedang maju-majunya, media sosialpun bisa dijadikan ladang mencari uang. Supaya jalan tetap lancar kedepannya, yuk perbaiki attitude dalam bermedia sosial. Sayang dong ketika klien lihat feed bagus dan sedang bersiap untuk menawarkan kerja sama harus batal cuma gara-gara attitude yang jelek di media sosial! Hihi.

IRRA OCTAVIA LIFESTYLE BLOG
Hihihi, jadi ingat zaman MIRC
Dulu sering banget chat ama orang asing dan lanjut main email2an.
Bahkan ada yang bertahan lama saling kontak gitu.
Kapan hari saya berhasil membongkar pasword email jadul saya yang alay
Daann ngakak liat isi email di tahun 2002 lalu
Emang medsos zaman now kadang menakutkan ya.
Banyak orang yang asal posting, asal sharing tanpa tahu pasti kebenarannya 🙂
Iyaa.. zaman dulu medsos seru, korban medsos masih jaraaang banget. Paling korban PHP aja. Dulu, orangnya baik-baik. Kok sekarang yang main medsos orangnya jahat-jahat ya? Ada aja berita gak enak gara2 medsos. Sedih deh..
“Saring sebelum sharing dan pikir sebelum posting”, saya setuju nih, karena didunia medsos kita bisa terhubung oleh banyak orang diseluruh dunia.
Sikap bijak bermedsos memang harus kita miliki, agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.
Setuju!!
Ya ampuuin mirc, aku pun mengalami masa itu. Jaman2nya masih SMA sama teman-teman. Hahaha…
Betul banget, gak cuma di dunia nyata, di dunia maya pun penting menjaga attitude, bukan buat siapa-siapa, attitude yg baik kembalinya ke diri sendiri juga.
Hahaha masa ituu yaaa… dengan nama akun yang gak jelas banget.. haha..
Bener mbak, sekarang orang menilai kita lewat media sosial, jd jangan sampai post hal-hal yang buruk, hoax, dan yang menyakiti orang lain.
Sepakat! Media sosial adalah cerminan diri kita..
2 poin itu memang penting banget. Saring sebelum sharing dan pikir sebelum posting. Dulu aku pakai komputer untuk bikin tugas sekolah aja. Semakin hari teknologi semakin canggih dan memudahkan semua orang.
Iyaa.. jangan jadikan teknilogi yang canggih ini jadi kotor cuma gara-gara menyebarkan berita bohong
Social media memamg seperti 2 mata pisau. Di satu sisi membawa keuntungan Apalagi buat kita yang juga beraktivitas di dunia maya. Tetapi, social ledia juga bisa membuat terlena bahkan mendapatkan masalah yang lebih besar bila gak bijak menggunakannya
Betul.. kita harus lebih bijak lagi dalam menggunakannya
Yupz bener, jangan asal posting. Kudu ati2 dan disaring. Kalau ada kata yg sepertinya menyinggung pihak lain mending dihapus aja atau ganti kata yang lebih sooan dan baik….
Betuull.. setujuZz
Sharing sebelum sharing memang suka terdengar tapi terkadang kita suka lupa main share aja.
Terus cari kebenaran lewat berita online yang terpercaya
Betuul.. harus lebih bijak lagi sekarangXz
aku ketemu suamiku awalnya dulu dari sosmed loh wkwkwk.. lanjut di Yahoo Messenger, video call.. dan ketemuan.. nah kan, jadi nostalgia
Sepakat banget mba. Wajib saring before sharing, thinking before posting 🙂
Pikir sebelum posting, it’s a must banget sih soalnya klo udha masuk internet kan udah ga bs ditarik yah even kita hapus, katanua.
Saya main medsos secukupnya mbak kadang memang pengen terbawa arus, tapi kadang ngerem diri juga hehehe
Betul. Harus bisa ngerem. Jangan sampai ke bablasan
zaman mirc wkwk duh ngakak kalau inget karena aku dan temenku pas kuliah suka bela2in ga makan cuman pengen nongkrong di warnet 😀 sungguh berats yak perjuangan aku . Setuju banget mesti saring sebelum sharing jangan sampe ditelan bulet2 info yang didapat
Bahaha iya benerr. Dulu mau internetan aja harus ke warnet ya bun. Kocak.
jaman mirc jaman ym..hehehe..dulu banget ya..
Sebenarnya gak usah kaum milenials, kadang banyak emak-emak juga yang gak pernah nyaring postingannya. Hehehehee… Sampai kadang suka miris sih sama yang kurang berfikir ulang untuk sharing segala sesuatunya.
Nah iya bener. Emak-emak justru suka ga nyaring informasi. Setuju…
sudah banyak akun yg suka share postingan unfaedah yang saya unfollow
kadang itu teman sendiri
daripada gondok liat share share yang tak jelas dari dia mending diunfollow
Yup! Removing toxic people for saving our life.
be a smart millenials.. saring before sharing dan thinking before posting.. kita harus bijak2 menjadikan media sosial kita agar selalu berisi konten positif dan bermanfaat.. stop sharing2 berita yg belum jelas kebenarannya..
Yuup!
Setujuuu, kita harus memikirkan dulu apa postingan ini layak untuk naik atau nggak. Kalau ternyata ga benar beritanya, kan kita sendiri yang malu.
Betul
aaahhh sepakat banget, enggak kerasa ya kalau media sosial bakal sebesar ini pengaruhnya sama kehidupan kita? Sekarang udah jaraaanggg banget sharing hal-hal enggak penting yang aku enggak tahu betul atau tidaknya.
Betul..
Setelah saya tahu kalau blogging dan bersosial media dapat mendatangkan uang, saya jadi kebanyakan silent reader dan butuh berfikir berkali-kali kalau mau update status, takutnya terkesan nyinyir dan orang/brand jadi ilfeel 😀