UMAMI, Rahasia Kelezatan Masakan Keluarga Yang Aman Dikonsumsi – Semenjak menikah aku mulai rajin masak. Bukan hanya sebagai hobi namun juga sudah menjadi kebutuhan. Dengan masak, aku tahu kandungan apa saja yang tersaji disetiap hidangan yang aku buat. Selain itu memasak sendiri juga bisa membantuku untuk lebih berhemat.
Ketika awal pertama aku mulai masak, gak sedikit hasil masakanku yang rasanya aneh banget. Entah apa yang salah, rasanya sering sekali aku membuat masakan yang rasanya kurang pas.
Setelah semakin pandai memasak, aku mulai menemukan kesalahan pada hidanganku dulu. Ternyata aku luput menggunakan cita rasa dasar ke-lima selain manis, asin, asam, dan pahit. Apakah itu? Cita rasa UMAMI atau gurih. Untuk menjadikan hidangan semakin nikmat, jangan lupa untuk memasukkan rasa UMAMI disetiap masakan kita.
Sejarah UMAMI
Berawal dari citarasa khas Jepang yang menggunakan kuah dashi sebagai bahan utama untuk hampir setiap masakannya, terbuat dari Kombu (sejenis rumput laut), membuat Ilmuwan Jepang Kikunae Ikeda meneliti rasa dari Kombu tersebut yang menyebabkan sebuah masakan jadi terasa enak.
Pada tahun 1908, Dr. Kikunae Ikeda menemukan komponen utama pada Kombu yang merupakan asam glutamat. Hingga akhirnya pada 1912 Dr. Kikunae Ikeda menghadiri The 8th International Congress of Applied Chemistry, Washington-USA dan mempresentasikan rasa UMAMI. Pada tahun 1985 UMAMI diakui sebagai citarasa dasar ke-lima oleh kalangan ilmuwan dunia.
Seiring berjalannya waktu, penemuan makanan dengan citarasa UMAMI ternyata ada diseluruh dunia. Di Indonesia, UMAMI bisa kita dapatkan dari tempe, terasi dan tauco. Dan ternyata, Air Susu Ibu (ASI) juga kaya akan rasa UMAMI.
Jadi sebenernya dari bayi juga kita udah merasakan rasa UMAMI. Senyawa yang membentuk rasa UMAMI ini berasal dari asam glutamat, melalui serangkaian proses maka terciptalah Monosodium Glutamat (MSG).
Glutamat merupakan kunci dari rasa UMAMI.
Jadi, kalau masak gak pake MSG ya gak bisa ketemu tuh rasa UMAMI-nya.
Selama ini sudah terjadi kesalah pahaman di masyarakat terkait MSG. Banyak meme ataupun perkataan yang tidak benar terhadap MSG seperti,
- “MSG membuat bodoh”
- “MSG membuat keracunan”
- “MSG menyebabkan kanker”
Dan lain sebagainya. Padahal, konsumsi MSG dengan takaran yang pas tidak akan menyebabkan hal-hal yang ditakutkan itu. Justru konsumsi gula dan garam berlebih yang dapat menyebabkan penyakit.
Sempet kemakan isu kalau mengonsumsi MSG bikin bodoh, akhirnya aku bisa melepaskan pikiran itu perlahan-lahan. 12 Oktober 2018 lalu aku hadir di acara Blogger Gathering Eat Well Live Well with UMAMI di Kapulaga Indonesian Bistro.
Acara ini diselenggarakan oleh Ajinomoto dan Dream.co.id yang dihadiri oleh para Mom Blogger di Kota Bandung. Acara dibuka oleh bapak Muhammad Fachrurozy selaku Public Relation Departemen Manager. Beliau memberikan kesempatan bagi para Mommies untuk mengikuti acara dan bertanya kepada ahlinya tentang manfaat MSG bagi keluarga.
Acara utama adalah sharing session dengan Prof. Purwiyatno Hariyadi yang merupakan Ahli Teknologi Pangan IPB.
Beliau menjelaskan mengenai proses sejarah terciptanya rasa UMAMI. Dikarenakan beliau merupakan dosen Pangan IPB, bahan presentasi yang diberikan lengkap dengan bagaimana proses senyawa MSG diciptakan. Dalam sesi ini Prof. Purwiyatno menunjukkan jurnal ilmiah yang meneliti tentang MSG dari segi kesehatan.
Sejak ditemukan, banyak pro dan kontra mengenai MSG ini hingga dipenelitian terbarunya (2018) jurnal kesehatan menyatakan bahwa MSG aman dikonsumsi. Baca sekali lagi ya Mommies. MSG itu AMAN DIKONSUMSI dalam jumlah yang wajar ya! Karena segala sesuatu kalau berlebihan pasti gak baik yaaa!
Pernyataan dari ahli pangan ini didukung oleh penelitian ilmiah yang menghasilkan jurnal-jurnal di bidang kesehatan. Jadi, begitu ya Mommies jangan percaya apa kata broadcast–broadcast yang berbau hoax dan tanpa dasar ilmiahnya! #turnbackhoax
Melihat Proses Produksi Ajinomoto Lebih Dekat
Resep Donburi ala Resto Jepang
Cooking Time: Ayam Rica-Rica Kemangi
Mbak Dhatu Rembulan sebagai guest speaker juga berbagi pengalaman tentang masa-masa MP-ASI anaknya. “Jangan takut untuk kasih rasa UMAMI pada MP-ASI anak, takarannya disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sekali lagi, jangan berlebihan ya.” begitulah kira-kira pesan Mbak Dhatu Rembulan yang menjadikan rasa UMAMI sebagai obat dari Gerakan Tutup Mulut (GTM) anak.
Acara tidak hanya sampai disitu. Dilanjutkan dengan cooking class bersama Chef Deny Gumilang yang merupakan finalis Master Chef Indonesia, Chef Deny juga mengajar mata kuliah pastry and bakery di Prasetya Mulya lho! Dalam setiap masakannya, Chef Deny tidak lupa menambahkan rasa UMAMI. Tuh kan! Chef aja pake MSG biar makanannya UMAMI.
Ada dua menu yang disajikan dicooking class kemarin, yaitu Mie Kocok Bandung dan Chicken Milanese Sambal Matah. Keduanya ditambah Ajinomoto supaya UMAMI.
Keseruan juga berlanjut di penghujung acara. Semua Mommies yang hadir ditantang untuk melakukan plating challenge dan dipilih 3 orang pemenang. Sayang, waktu itu aku gak menang. Hiks.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama. Beneran deh selain seru banget acaranya, kita-kita nih para Mommies yang doyan masak di rumah jadi gak ragu lagi buat menambahkan MSG disetiap masakannya. Semua mitos dipatahkan langsung oleh Prof. Purwiyatno Ahli Pangan IPB lengkap sama jurnalnya.
Kenapa Harus UMAMI?
Kenapa harus UMAMI? MSG terbukti aman untuk keluarga, dengan dosis yang pas ya! MSG selain bikin makanan jadi semakin enak, ternyata rasa UMAMI-nya ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien manula di Rumah Sakit.
Penggunaan garam-gula untuk mendapatkan rasa UMAMI itu tidak tepat. Dengan penambahan MSG, UMAMI dapat membantu diet rendah garam. Ajinomoto (MSG) yang merupakan sumber UMAMI, mengandung 78% glutamat, 12% sodium dan 10% air. Ajinomoto terbuat dari tetesan tebu alami.
Buat yang pengen tahu lebih jelas tentang rasa UMAMI Ajinomoto ini, bisa langsung ke webnya di sini. Pssstt… Bagi yang penasaran sama proses pembuatan UMAMI di Pabrik Ajinomoto ini, kita bisa live streaming loh lewat websitenya!
Halo permecinan, susah move one ya emang hehe
iya bener, segala sesuatu yang berlebihan emang ga baik. Kalau pake MSG secukupnya dan tujuannya buat menambah nafsu makan sih boleh-boleh aja kan yaa
Betuuull… secukupnya aja.. ternyata kebanyakan garam dan gula juga gak bagus. Pokoknya yang berlebihan tidak baik.. hihi.
Waw keren ya acaranya aku ga sempet dateng sebenernya bener sih micin itu ga sebyruk orang kira ko
Iya, asal penggunaanya tepat. Lagi pula apapun yang berlebihan tidak baik, kan? Hehe
Umami emang enak sih dan acaranya seru kayaknya ini
Iya seru banget teh. Ilmunya bermanfaat..
Acaranya seru dan resep masaknnya mudah ditiru ya buat ibu2 muda
Iyaa betul.. gampang bgt!
Huhu.. sayang sekali. Padahal acaranya seruu binggow..
Aku tu pengen ikut event ini, kayanya seruuu ya acaranya.
Iyaa seru bangeeett
Wah baru tau yah di asi ada rasa UMAMI nya. Aduuuhh pengen banget ikutan acara ini, tapi apadaya aku ga sanggup ikut k karawang.
Wahhh seriusan aku baru tahu pas baca blog ini lho teh sejarah umami.. jd g takut bgt y sma MSG…
Iya, harusnya jangan takut! Karena msg itu baiiikk..
Gagal fokus gara gara liat foto mie kocok bandungnya. Kayaknya sedap banget ya, apalagi masaknya pakai umami 🙂
seru banget nih pas bagian plating, gatel pengen comot comot
wuaaaa siang siang liat postingan ini jadi tambah laper mbakkk… hahahaha.. enak enak banget keliatannya..
Haha iyaa.. menggoda sekali..
Seru ya acaranya. Banyak ilmu yang bisa kita dapat, plus banyak teman baru. Di rumah juga saya pakai penyedap rasa. Makin semangat masak buat keluarga jadinya, dapat contekkan masakan dari artikel ini.
Salam
Okti
waduh jam makan malam lihat ada foto makanan jadi lapaaar. Jadi yang penting boleh pakai MSG ya Mom, asal dosisnya pas 🙂
Seru nih acaranya. Generasi Micin, aku sering banget denger itu. Ternyata dugaanku benar kalo MSG itu aman kalo masih dalam takaran yang pas. Menu makanan di cooking class bikin ngiler deh. Hehehehe.
Iya, msg aman! Asal pakenya gak lebay. Hehe. Iyaa menu makanannya bikin ngileerrr..
seru deh kalau liat acara masak-mask gini, bisa niru dan praktek di rumah sepulang event y mba
Iyaa. Jadi nambah ilmu nih, apalagi langsung diajarim sama chefnya.
Aku termasuk pro MSG tapiiiiiiiiiii dibatasi hehe 😀
Soalnya udah tahu sih itu sbnrnya gak bahaya, DSA gizi anakku jg udah bilang demikian, tapi tetep dibatasi dan gak lebay makainya 😀
acaranya seru ya, mbak.
jadi tahu banyak tentang umami 🙂
Iyaa.. seru banget
Merk Ajinomoto tuh terkenal banget sebagai pelengkap masakan ya mba. Penasaran pengen suatu saat bisa kunjungi pabriknya dan lihat langsung ah
Betuull.. samaaa penasaran banget pengen bisa kunjungi pabriknya..
Di Indonesia masih banyak orang yang belum paham betul tentang MSG yang sebenernya justru membantu diet garam.
Betuul… Selama ini kita salah kaprah dan cenderung menyalahkan msg.
Sebagai ibu-ibu yang kalau masak hasilnya suka aneh, terbantu banget sama yang namanya msg. Hahha
Tapi ya tetap, harus dengan takaran yang sewajarnya.
Betuul.. yang wajar-wajar aja. Sama mbak! Akupun kalau masak suka aneh, untung ada msg. Hihi
aduh salfok sama mie kocoknya huhuhu. udah lama bgt ga makan mie kocok. jadi rinduuu. oya soal MSG aku setuju sih. sbenernya bukan nggak boleh ya, boleh asal nggak berlebihan aja.
Iyaaa yang berlebihan itu gak baik..
Umami jadi teman setianya mamaku di dapur, Mbak. Kalau ada Umami, pasti lezat semua deh masakannya
Samaaa! Kalau gak pake berasa ada yang kurang. Hehe
Saya juga pakai ajinomoto. Terutama tepung sajiku tuh enak. Logikanya kalau memang msg membuat kita bodoh atau tdk sehat, itu org jepang kok pinter2 ya?
Iya betul mbak. Aku juga suka sama tepung bumbunya.. betuul.. orang jepang makan msg tapi pinter2 gege
Padahal dari kecil udah terbiasa makan micin. Hihi..
asyik ya Mom.. bisa ketemu sesama ibu sekaligus belajar masak.. lumayan buat ngelepas stres dan penat karna aktivitas yg numpuk 🙂
emang seru banget ya kalo ibu2 ngumpul, cerita2, sambil masak bareng begini 🙂 lumayan mujarab buat mengusir penat selepas lelah seharian
[…] mengenai amannya konsumsi MSG dan menepis semua berita hoax kalau MSG jahat? Ulasannya bisa baca di sini ya! Tapi, beneran baik gak ya? Proses pembuatannya seperti apa dan yang terpenting apakah benar […]