Halo, aku mau berbagi pengalaman vaksin anak di Rumah Vaksinasi Cibiru Bandung, khusus bagi mamak-mamak yang punya bayi kayak Ilya. Berawal dari kebingungan sebagai ibu baru tanpa ibu, yang mengurusi segala kebutuhan anak sendirian. Aku sempet kebingungan sama yang namanya Vaksin, seperti baca tabel vaksin yang bener kayak gimana, vaksin apa aja yang wajib dan engga, berapa kali vaksin dan lain-lain.
Semua berawal dari Ilya yang lahir prematur, 32 weeks dengan berat 2.065 gram. Sempat di rawat NICU 5 hari dilanjut Perina 10 hari, Aku gak kepikiran sama sekali tentang vaksin. Berat Ilya sempet terjun bebas ke angka 1.600 gram, dari RS diberat 1.700 gram. Fokus Aku cuma kenambah berat badan. Sampai akhirnya pas kontrol kedua, dokter berpesan “Ibu, anaknya belum bisa vaksin, soalnya BB-nya kurang. Semoga minggu depan BB-nya cepet ya naiknya, kita kejar vaksinnya” dari situ Aku mulai berfikir, ternyata vaksin ada masa kadaluarsanya ya. Maksudnya, ada vaksin yang hanya bisa diberikan ketika bayi usia tertentu, dan kalau terlewat nanti harus dilakukan serangkaian test karena takutnya vaksinnya jadi tidak bekerja dengan efektif.
Bener ya, sebagai seorang ibu kita ini harus banyak belajar. Setelah melahirkan ada banyak hal yang harus dilakukan lagi selain ngurusin bayi. Dan jujur, jadi ibu tanpa ibu itu berat, biar aku saja.
Baca juga: Pengalaman penuh drama CT-Scan dan lepas kateter di RSHS Bandung
Akhirnya setelah drama kejar-kejaran antara BB dan jadwal vaksin. Alhamdulillah, masih kekejar sampai akhirnya vaksin DPT 2 kemarin. Niatnya mau vaksin sambil kontrol perkembangan Ilya, ternyata dokternya ada seminar dan gak buka praktek pas Sabtu lalu.
Aku bingung karena Ilya kan tiap hari nambah usianya. Khawatir vaksinnya telat, karena vaksin itu harus terjadwal. Catat ya! Sebagai mamak perhitungan, Aku gamau kalau harus kontrol ke dokter anak yang lain, nanti hasilnya suka beda, ujung-ujungnya harus kontrol lagi. Kan males ya. Berbekal hasil googling sebelumnya, Aku memutuskan untuk nyobain vaksin di Rumah Vaksin Bandung. Sebenernya bisa kok vaksin di Puskesmas, cuma Aku gak punya waktu ke Puskesmasnya. Kalau gak salah vaksin di Puskesmas itu gratis untuk yang wajibnya. Selain itu, kalian juga bisa vaksin di Bidan.
Jadi, apa sih Rumah Vaksin itu?
Rumah vaksin itu adalah tempat yang menyediakan vaksin bagi anak dan dewasa didirikan oleh dr. Piprim Basarah Yunuarso, Sp.A(K) dengan tujuan menekan harga vaksin sehingga dapat dijangkau oleh semua orang. Rumah Vaksin mengklaim biaya vaksinnya lebih murah 30% dibandingkan vaksin di RS.
Awalnya Aku penasaran dengan harganya yang semurah apa. Ternyata klaimnya itu berdasarkan perhitungan harga vaksin tanpa biaya dokter dan administrasi lainnya. Hanya tok’ harga vaksin saja, biaya dokter sudah include. Untuk harga vaksin sebenarnya sama dengan vaksin di RS, namun di Rumah Vaksin ini tidak ada biaya jasa dokter yang kalau di RS bisa mencapai Rp 180.000-220.000. Lumayan kan? Atas pertimbangan itulah Aku memutuskan untuk vaksin di sini.
Rumah Vaksin Cibiru kita pilih karena pada saat itu, Papi G ada acara kantor di Site Gede Bage. Lokasi Rumah Vaksin Cibiru ini ada di komplek Panyileukan Blok C10 No.1. Tempatnya nyaman, jangan bayangkan tempat seperti klinik praktek dokter. Tidak. Rumah Vaksin ini beneran Rumah, yang sepertinya pemiliknya dokter.
Prakteknya hanya di satu ruangan khusus gitu. Awalnya aku pikir Rumah Vaksin ini kayak klinik kecil gitu, ternyata literally Rumah. 😂 iya, rumah yang dipake dokter praktek. Tapi, jangan khawatir. Tempatnya enak dan ada ruang tunggunya. Kita juga bisa ikut ganti diapers di ruang tamu. Pemilik rumahnyapun ramah sekali, dokternya juga. Jadi berasa lagi namu di rumah orang. Hihi.
Baca juga: [Review] YLEO: Digize, Peppermint, Lavender, Stress Away
[Review] YLEO: Panaway, R.C, Purification, Lemon
Di ruang prakteknya ada timbangan dan tempat tidur bayi buat vaksin. Ibu dokternya sangat baik banget, hangat, keibuan sekali. Seneng lihatnya.
Proses dilakukan dengan cepat, bu dokternya sabar dan santai banget. Kebetulan sebelum vaksin Ilya nangis kejer, bu dokter bilang “yaudah gapapa, nen dulu aja. Tunggu agak tenang”, setelah agak reda nangisnya, langsung deh di njus sama bu dokternya. Ilya nangis, tapi dia ini setiap abis vaksin nangisnya gak pernah lama. Aneh. Hehe.
Oiya, untuk pembayarannya hanya cash, gak ada mesin edc di sana. Tapi kalau kelupaan bawa cash, bisa transfer. Kata bu dokter juga “gampanglah, transfer aja” memudahkan yaa..
Informasi
Rumah Vaksin Bandung ini ada di dua tempat. Pasteur dan Cibiru, ujung keujung.
1. Rumah Vaksin Pasteur
Jl. Gemi no.11A (dr. Intan)
WA : +62 811-233-713
IG : @rumahvaksinasi_pasteur
2. Rumah vaksin Cibiru
Komplek Bumi Panyileukan blok C10 no.1 (depan TK Dwi Lestari)
(dr. Riza Arlinda)
WA : +62 815-9678-718
IG : @rumahvaksinasicibiru
Jam bukanya dari jam 09.00-12.00, hari Sabtu. Buka dari Senin-Minggu.
Baca juga: Cara Dilute Young Living Essential Oil Dengan Benar
Daftar harga!
Begitulah pengalaman Ilya vaksin di Rumah Vaksin Cibiru, bagi mamak-mamak pintar seperti kita, Rumah Vaksin Cibiru ini bisa jadi pilihan untuk memenuhi hak kesehatan anak. Selain vaksin anak, ada vaksin dewasa juga lho.. Yuk jangan lupa vaksin!
[…] Baca selengkapnya: Rumah Vaksinasi Bandung […]
[…] Baca juga: Pengalaman Vaksin Anak di Rumah Vaksinasi Cibiru Bandung […]
[…] Baca juga: Pengalaman Vaksin Anak di Rumah Vaksinasi Cibiru Bandung […]