Bubur Ayam Pelana merupakan bubur ayam legendaris di Bandung yang rasanya tidak pernah berubah meski sudah melalui beberapa generasi penerus.
Sarapan bubur tentu sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia. Satu porsi makanan yang terbuat dari beras ini cukup untuk mengisi perut kosong dipagi hari. Rasanya yang gurih dan hangat membantu menenangkan perut keroncongan. Walau terbuat dari beras, sarapan bubur tidak membuat kenyang berlebih. Yaa kalau makan dua porsi ada kemungkinan begah juga sih. Hehe.
Di Indonesia ternyata ada fakta unik tentang makan bubur.
- Bubur biasanya merupakan makanan orang sakit, karena ternyata diluar sana ada yang gak suka makan bubur dan menyebut kalau bubur adalah makanan orang sakit.
- Waktu makan bubur biasanya pagi hari pas sarapan, tapi ternyata bubur enak juga lho dimakan malam-malam.
- Ternyata ada perdebatan mengenai cara makan bubur: team diaduk vs team gak diaduk!
- Team bubur kental vs team bubur encer.
Alam Priangan Warung Nasi Khas Sunda
Ayam Goreng Nelongso, Sahabat Tanggal Tua!
Kalau udah bahas fakta-fakta unik tentang bubur saatnya kita bahas bubur legendaris di Bandung yang rasanya tak pernah berubah sedari dulu yaitu, Bubur Ayam Pelana! Bagi pecinta bubur di Bandung, pasti udah gak asing ya sama Bubur Ayam Pelana ini.
Sejak kecil, aku selalu diajak oleh kedua orang tuaku untuk sarapan bubur pelana. Aku kurang tahu tepatnya bubur ini sudah berdiri sejak kapan, karena sejak orang tuaku masih pacaran mereka udah jajan bubur ini. Walau bubur ini mungkin tidak seterkenal bubur Mang Oyo dimata wisatawan, namun ketika kalian mampir ke Bandung harus cobain bubur ini.
Pelana sendiri merupakan nama jalan di Bandung yang berada disekitar Taman Tegalega. Zaman dahulu, Tegalega merupakan area pacuan kuda dan jalan Pelana merupakan area penyimpanan pelana kuda. (Tolong koreksi kalau salah, cerita ini berdasarkan narasi dari Papa dan Kakekku yang orang asli daerah sini)
Kedai pertamanya itu tentu saja di jalan Pelana, Bandung. Jalan yang telah menghasilkan banyak makanan gerobak terkenal dan unik yang sampai saat ini masih bertahan, seperti Batagor Pelana, Martabak Ketan, Sate Pelana dan tentunya Bubur Ayam Pelana.
Perbedaan Bubur Pelana Dengan Bubur Ayam Lainnya?
Sebenernya apa yang membedakan Bubur Ayam Pelana dengan bubur lainnya? Sekilas kalau kita lihat buburnya sih nampak seperti bubur ayam lain pada umumnya, hanya saja tekstur Bubur Ayam Pelana ini lebih encer dibandingkan dengan bubur ayam lainnya. Selain itu, bubur ini terasa selalu panas. Mungkin karena bubur ini dipanasin terus diatas kompor dengan api kecil jadinya bubur ini panas banget.
Isian bubur ini sangat standar, hanya berisi cakwe, ayam dan kecap asin. Bubur ayam ini tipe bubur tanpa kecap manis dan kerupuk. Tetapi mereka tetap menyediakan menyediakan emping melinjo, kerupuk kotak pink dan kerupuk mie yang dapat dibeli terpisah.
Cita Rasa Yang Melegenda
Rasanya masih sama seperti rasa yang dulu sering aku makan. Bubur Pelana dengan tekstur yang lebih encer membuat bubur ini memiliki citarasa yang unik. Dimasak berbarengan dengan tulang ayam, rasa gurih ayam terasa merata disetiap porsinya. Isian toping yang minimalis dengan tambahan kecap asin membuat perpaduan yang sangat pas.
Bubur Pelana ini memiliki citarasa bubur khas China dengan toping minimalis dan rasanya yang gurih. Cocok bagi kalian yang ingin menenangkan perut.
20 Tahun Berlalu
Sejak aku kecil hingga saat ini, kurang lebih sudah 20 tahun berlalu. Bubur pelana masih ada dan semakin berkembang. Memiliki cabang dibeberapa daerah di Bandung. Selain itu, Bubur Pelana juga memiliki cabang yang sudah dimodernisasi. Bubur Pelana Cabang Burangrang hadir dengan konsep yang lebih modern dan lebih nyaman. Jam buka yang lebih lama sehingga menarik banyak wisatawan untuk mencicipi bubur ini.
Segarnya Garang Asem Semarang di Bandung
Mie Bakso Mas Kiran Bandung Kuah Kaldu Ayam Asli
Fun Fact!
#1
Dulu aku gak suka makan bubur pelana dengan teksturnya itu, menurutku terlalu encer, bukan seleraku yang lebih suka tekstur bubur yang padat dengan tambahan toping yang ramai. Namun, setelah semakin dewasa aku dapat menerima bubur ini dengan baik. Bahkan jadi bubur favoritku untuk sarapan. Kalau lagi gak enak badan biasanya aku pesan bubur ini.
#2
Bubur Ayam Pelana Cabang Moh. Toha ini dikelola langsung oleh anak yang punya Bubur Ayam Pelana. Makanya rasanya otentik banget! Dan dari dulu masih beliau!
Harga
Untuk 1/2 Porsi bubur hanya Rp 7.000 aja, sedangkan harga untuk 1 Porsi Rp 14.000. Cukup murah untuk menikmati seporsi bubur legendaris.
Lokasi
Lokasi Bubur Ayam Pelana paling deket dariku itu di Jalan Moh Toha depan Rumah Makan Padang Istana Ayam Pop, seberang kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelah sananya dikit.
Selain itu cabangnya ada di Batununggal dan Jl. Burangrang No.12, Bandung. Bubur ayam ini juga dapat dipesan melalui ojek online.
Jam Operasional
Buka dari jam 06.00 – habis (biasanya sekitar jam 10.00)
Nah, kalau kalian masuk team mana nih? Bubur diaduk atau bubur gak diaduk? Bubur kental atau bubur encer? Komen di bawah ya kalian masuk team yang mana?
pengen coba, tapi jauh wkwk coba di lembang ada:D Btw perut jadi keroncongan haha
heeemmm enaakk niih, cocok buat sarapan hihi
Betuul.. enak buat sarapan
review makanan di jatinangor dong teh hihi
Di jatinangor ada juga bubur ayam parantina itu sama sebenarnya sama juga dengan bubur ayam pelana cuma beda cabangnya doang
Dari zaman aku kecil sering beli ini dan emag enak
Aku tim bubur kental dan tidak diaduk. Aku kayanya bakal kurang cocok sama bubur pelana ini, tapi gatau kalau udah nyobain ya. Hehe.
Team bubur d aduk dong mom! Tos!! aku pecinta bubur so much
setiap daerah akdang punay kuliner bubur yang berbeda ya
Hehehe iya juga ya.
bubur tuh makanannya orang sakit.
saya dulu waktu kecil, kalau sakit selalu dimasakin bubur.
eh tapi sehat pun kadang kami sarapan bubur.
cuman kalau bubur ayam saya agak gimana gitu, gak biasa soalnya.
dulu mama saya masak bubur pakai santan dan garam.
kami makan bubur pakai telur rebus atau kadang ikan goreng.
belum pernah makan bubur pakai kuah lauk kayak bubur ayam, apalagi di kasih kecap hahaha.
tapi sejak punya anak, saya jadi sedikit familier ama bubur ayam ๐
Kami rutin sarapan pagi setiap Selasa dan Jumat di pasar kecamatan. Soalnya pasar di kecamatan kami hanya ada dua hari itu. Hari lain ga ada pasar. Maklum di kampung.
Nah hari Selasa dan Jumat itu kadang kami beli bubur, nasi kuning, lontong, ketupat atau mie apalah… Kalau sarapan bubur, biasanya diaduk kecuali kerupuk karena memang kerupuknya diberi terpisah. Kalau ga diaduk bumbu gak akan merata dong ya hehehe…
Kalau di Cianjur kota, ada bubur ayam legendaris yang sudah terkenal bubur ayam Cianjur. Sudah pernah coba bubur ayam Cianjur belum? Di Bandung juga banyak kok…
Wah kalau ke bandung harus cobain ini nih … Setuju banget deh semua pasti pernah makan bubur, pemikiran yang sesuai logika, dari baby pasti pernah makan bubur, hohoho…
eh gak cuma orang sakit yang makan bubur Kak, aku juga kadang sarapan bubur ayam loh ๐ hehe. Wah bubur ayam Pelana asik nih bisa beli setengah porsi. Kadang kalo beli satu porsi, dan gak segera habis khan jadi mencair soalnya. Makasih kak review buryamnya ini. Ah baca siang-siang jadi laper nih. Besok pagi beli buryam deh ๐
sering banget orang yang bilang buat cobain bubur ini tapi aku ga pernah sempet aja hahahhaa
Aku baru tau Bubur Ayam Pelana ini suami gak pernah cerita mungkin dia juga gak tau hihihi, ini mirip sama bubur kesukaan aku di rumah Tangerang bubur cakue pake kecap asin. Aku emang gak suka bubur yang pakai kecap manis, wajib coba nih siapa tau rasanya bisa bikin mengobati kangen rumah ๐
Bubur Ayam pelana ini berarti bubur ayam Bandung ya? Apa sih bedanya dengan bubur ayam Jakarta? Coz selama ini Saya hanya kenal bubur ayam Jakarta ๐
Haha iya bener banget mba, kemungkinan besar 100% org Indonesia pernah konsumsi bubur ya. Aku sejak lahiran some how ga suka bubur padahal sebelumnya bubur ini jd andalan sarapan pagi. Tapi belakangan nyoba lagi dan mulai suka lagi. Btw harga bubur pelan terjangkau bgt.
Emang iya mba kalau suami bilang makan bubur mang makanan orang sakit wkwkk soalna dy klo dah makan bubur pasti udah mulai ga enaknbadan..
klo aku tim fleksibel juga yg penting rasanya enyak haahha
Bubur ayam selalu jadi idola dimana-mana yah. Kalau di tempat daku buryam yang enak itu, bukanya malah sore sampai malam
Aku tim enggak diaduk dan kental..
Sayang suamiku ga suka bubur katanya makanan orang sakit kok dimakan huhuhu
Jadi kalau beli bubur sama anak-anak aja..Ada warung bubur di dekat rumah yang buka pagi dan buka lagi di sore hari. Atau makan bubur dari penjaja keliling yang lewat depan rumah
Aku jadi penasaran dengan Bubur Pelana , awet begini pasti resepnya melegenda:)
Aku tim bubur gak diaduk mom, liat suwiran ayamnya sungguh menggoda iman ya.
Bubur ayam pelana sptnya enak nih mbak?? Saya blm pernah nih nyobain, yg pernah bubur ayam biasa yg dijual mamang2 lewat. Jadi ngiler nih mbak
saya juga suka bubur ayam Mbak, enakk..
kalau saya sukanya bubur yang diaduk hehehh.. dicampur jadi satu, maknyuuss dah ๐
Elaaah masuk juga tim bubur diaduk dan ga.. hahaha.. siapa bilang bubur buat sarapan aja? Justru disini bubu jualannya sore nih. Dan sarapan dgn bubur tidak mengenyangkan, sementara utk sarapan diperlukan makanan padat yg mengenyangkan minimal sampai jam 10 deh.
Aku banget ini sukanya bubur dan memang kalau sarapan lebih milih bubur dulu kalau memang ada. Mau ah nanti kalau ke Bandung nyobain sarapan ini.
Setiap ART yang kerja di rumah, gak pernah suka sarapan bubur karena di kampung mereka bubur cuma untuk orang sakit. Lah aku mah tiap weekend sarapannya lebih sering bubur.
Aduh aku jadi pengen makan buburnyaaa. Aku termasuk penyuka bubur sih, jadi ini wajib dicoba!