Apakah Pelembab Dapat Menyebabkan Jerawat?

Beberapa waktu terakhir ini sedang ramai konten yang membahas mengenai kulit berminyak yang tidak butuh pelembab karena dapat menyebabkan timbulnya jerawat.

Banyak netizen yang setuju dengan pernyataan hal ini karena menurut mereka ketika menggunakan pelembab pada kulit berminyaknya justru akan membuat wajah jadi lebih kusam, muncul komedo dan juga jerawat baru.

Padahal ini adalah kepercayaan yang keliru dari pembuat konten tersebut. Faktanya, menurut dermatologist kulit berminyak merupakan sebuah tanda kalau kulit kita itu sedang dehidrasi. Kondisi kulit yang kering akan menyebabkan produksi minyak berlebih sehingga wajah akan terlihat lebih kusam.

Penggunaan pelembab wajah dapat membantu menjaga kelembaban kulit, sehingga produksi minyak dapat dikontrol.

Kenapa Harus Menggunakan Pelembab?

Hal Yang Harus Kamu Perhatikan Saat Menggunakan Retinol

Pelembab wajah berfungsi sebagai pelindung kulit untuk menjaganya tetap terhidrasi dan mencegah dari pengaruh buruk polusi dan faktor eksternal lainnya yang dapat merusak kulit.

Meski masih banyak yang menganggap kalau pelembab itu tidak terlalu penting, banyak ahli yang menyarankan untuk menggunakan pelembab secara rutin setiap hari. Untuk mendapatkan hasil terbaik, gunakan pelembab yang sesuai dengan kondisi kulitmu.

Apakah Pelembab Dapat Menyebabkan Jerawat?

Belum ada penelitian yang menyebutkan jika menggunakan pelembab dapat menyebabkan jerawat. Namun penggunaan jenis pelembab yang salah dan tidak sesuai dengan jenis kulitmu yang dapat menyebabkan pori-pori menjadi tersumbat dan menyebabkan munculnya jerawat.

Oleh karena itu, penting untuk memilih pelembab yang tepat dan sesuai dengan jenis kulitmu untuk menghindari munculnya jerawat akibat tersumbatnya pori-pori.

Cara Memilih Pelembab yang Tepat

pelembab kulit berbahan dasar air

Sebelum menentukan jenis pelembab yang akan digunakan, alangkah baiknya untuk mengetahui jenis kulit yang kamu miliki. Cara mudah untuk mengetahui jenis kulitmu dengan melakukan tes sederhana.

Ambil beberapa lembar tissue kemudian tempelkan pada dahi, pipi, hidung dan dagu, kemudian lihat seberapa banyak minyak yang menempel pada tissue. Setelah mengetahui jenis kulit yang kamu miliki, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis pelembab yang sesuai untuk kulitmu.

  • Kulit Berminyak

Kulit berminyak sering kali terasa berminyak, tampak berkilau, dan rawan muncul jerawat. Pemilik kulit ini, sebaiknya memilih pelembab yang ringan, berbahan dasar air, bebas minyak dan non-comedogenic agar tidak menyumbat pori-pori.

Pelembab dengan kandungan asam salisilat, benzoil peroksida, dan teh hijau dapat membantu melawan jerawat, sedangkan asam hialuronat, lidah buaya, dan vitamin E dapat memberikan hidrasi ringan tanpa menyebabkan produksi minyak berlebih.

  • Kulit Kering

Kondisi kulit kering memiliki ciri-ciri kulit yang terasa kencang, melar, gatal, dan mungkin mengelupas. Untuk kondisi kulit ini, sebaiknya pilih pelembab berbahan dasar minyak yang mengandung hyaluronic acid, shea butter, dan mineral oil.

Pelembab dengan kandungan ini dapat memberikan hidrasi mendalam tanpa menyumbat pori-pori..

  • Kulit Sensitif

Untuk pemilik kulit sensitif, sebaiknya gunakan pelembab hipoalergenik dan bebas pewangi, mengandung bahan-bahan yang menenangkan seperti lidah buaya, kamomil, dan teh hijau.

  • Kulit Kombinasi 

Kulit kering di beberapa area, berminyak di area lain (terutama di zona T). Pemilik kondisi kulit ini juga sebaiknya menggunakan pelembab berbahan dasar air yang ringan, bebas minyak dengan kandungan asam hialuronat dan asam salisilat yang dapat membantu menyeimbangkan produksi minyak dan memberikan hidrasi tanpa menimbulkan jerawat.

Baca juga:

Ketahui Penyebab, Ciri-Ciri Dan Cara Merawat Kulit Kering

Rekomendasi Kandungan Skincare untuk Kulit Kering

Kesalahan Saat Menggunakan Pelembab

krim wajah

Masih banyak yang melakukan kesalahan saat menggunakan pelembab sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah beberapa kesalahan yang umum terjadi saat menggunakan pelembab.

  • Menggunakan Pelembab Secara Berlebihan

Banyak yang berpikiran semakin banyak menggunakan pelembab makan hasilnya akan semakin baik. Faktanya, mengaplikasikan pelembab secara berlebihan dapat membuat terasa berat, berminyak dan dapat menyumbat pori-pori. Hal ini yang dapat menyebabkan munculnya jerawat.

  • Mengabaikan Jenis Kulit

Mengabaikan jenis kulit ketika memilih pelembab wajah adalah kesalahan yang sering dilakukan. Menggunakan pelembab yang tidak sesuai dengan jenis kulit justru akan menyebabkan masalah lain seperti kering, kulit lebih berminyak hingga iritasi.

  • Menggosok Terlalu Keras

Saat menggunakan pelembab, sering kali kita mengaplikasikannya dengan cara menggosokkan ke kulit dan memijatnya dengan kuat. Sebaiknya hindari kebiasaan ini karena dapat merusak struktur kulitmu. Jika dilakukan dalam jangka panjang, dapat menyebabkan munculnya garis-garis halus.

  • Melewatkan Area Leher dan Dada

Seringkali kita hanya fokus mengaplikasikan pelembab pada wajah dan mengabaikan area leher dan dada. Padahal kulit di area ini memiliki kondisi lebih tipis dan halus sehingga lebih rentan terhadap tanda-tanda penuaan dan kerusakan.

Untuk itu sebaiknya aplikasikan pelembab pada area ini untuk menjaga kelembaban kulit dan mencegah penuaan dini.

Kesimpulan

Pelembab tidak menimbulkan jerawat, namun penggunaan jenis pelembab yang tidak tepat atau terlalu banyak dapat menyebabkan pori-pori tersumbat sehingga muncul jerawat baru.

Pilih pelembab yang sesuai dengan jenis kulitmu, gunakan dengan jumlah yang cukup untuk menghindari over-moisturize.

Bagi pemilik kulit berminyak tetap wajib gunakan pelembab secara rutin untuk menjaga kelembaban kulitmu!

Logo irraoctavia com baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *